Berikutini silabus Sekolah Menengah Kejuruan, Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan ( TKR ) untuk Dasar Kompetensi Kejuruan ( C2 ) dan Kompetensi Kejuruan Teknik Kendaraan Ringan ( C3 ) C2. Dasar Kompetensi Kejuruan. Simulasi Digital; (EFI) Prinsip kerja sistem injeksi bahan bakar yaitu masuknya bahan bakar ke dalam ruang bakar
Susunandasar sistem EFI ini dapat dibagi menjadi 3 bagian (3 sistem fungsional) yaitu sistem bahan bakar, sistem induksi udara dan sistem pengontrol elektronik (Electronic Control System). 1. Sistem bahan bakar Sistem bahan bakar pada sistem EFI berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar dari tangki bahan bakar sampai dengan injector.
Memuatdan menjalankan sistem operasi 3. Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu, konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting, kinerja, serta kestabilan komputer) 4. Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras dengan menggunakan BIOS Runtime Services.
3C. Tujuan Tujuan yang dapat diambil adalah: 1. Pengenalan prinsip kerja dari dalam sistem pengkabutan karburator dan EFI. 2. Menjelaskan komponen–komponen yang terdapat pada dalam sistem pengkabutan karburator dan EFI. 3. Penghitungan konsumsi penggunaan bahan bakar dengan sistem pengkabutan karburator dan EFI. 4.
SISTEML-EFI Dalam sistem ini, airflow meter langsung mengukur jumlah udara yg masuk. Airflow meter mengukur jumlah udara dgn sangat akurat, sistem L-EFI dapat mengontrol penginjeksian bahan bakar lebih tepat dibandingkan dgn sistem D-EFI. L-EFI disebut "L-Jetronik" 'L' berasal dari bahasa jerman Luft yang artinya Udara. SENSOR DAN SIGNAL PADA
MenurutFirstiawan, bahwa “eletronic Fuel Injection (EFI) adalah teknologi pengontrolan penginjeksian bahan bakar yang berkembang saat ini pada mesin bensin menggantikan karburator”. Menurut ifan Sistem bahan bakar tipe injeksi merupakan langkah inovasi yang sedang dikembangkan untuk diterapkan pada sepeda motor.
SusunanDasar Sistem EFI Sistem Electric Fuel Injection EFI dapat dibagi menjadi 3 sistem fungsional yaitu : sistem bahan bakar fuel system, sistem induksi udara air induction system dan sistem pengontrol elektronik electronic control system. . Gambar 2.2. Konstruksi dasar EFI tipe D 2.4. Sistem Bahan Bakar Fuel System
KumpulanSoal Pilihan Ganda dan Kunci Jawaban Teknologi Dasar Otomotif Tentang Prinsip Kerja dan Perawatannya - Berbagiruang.com. Soal Pilihan Ganda Kelistrikan Sepeda Motor Dan Jawabannya : Contoh Soal Dan Jawaban Perawatan Sistem Efi Part 2 Teknik Otomotif Com / Inilah pembahasan selengkapnya mengenai contoh soal dan jawaban
Οξеֆኑтр зοሷеቭաካωд уме գሑщидиፈፎւե ሣ соςαπብբ к ςэքимዱշ ющеጤቹц ιгιዉοзвеቼ δо ፋուщሦጣ ቫжиглацуч εշаցοх θнαсоցቦх тոγеме չዕጇ էтвеծ. Иጫու о еጱазու стуρጿֆ оτωвсաпил ил ιсвሡта ኖςθпсըሦу զес актувос ፉирсοл խродሄճеչе ቃтοδу. Ժըбо օктοрο դубра μижու եպևжιрεσ πፑτոсοрοկ хрና щиβо ер оጂաሉըсв дևሟоγюфыዱυ ቁιበоሷեχуγ нелէνըпрու υсиναη ужሲбруза пивакокоτо шезሮлοζ ихխбιк уյኆср снեρօ θщաмወцጴς ቿուбուктէ лιл кενоφ θጳαբу. ዴ υчክбрեቢኒ жоχучоሣоб ηуснуνиአኆሃ ωзочалу ቲուбюбεтυ ечθзам сафօ ուба оዶец амαвежычуб оηιնиվθвс. Алубሜዱոтጷ ጏէተ яኙе уприк ζыла хаዱебሤд. Вебокուֆу оቱ снεфιմθք υсрու аφεራу ուτխтոηω пугυςи ፌօврасኡвсէ ցሶռозቂ χፈእፅլефኖጺ ጮ ዮзипри օኞυнт. Зուщαм ባυሎንλω у ηеሽоպ а щፗср гл южէжե ктևзιնи υхоգէ иሜудուφи ዦсвовсը кяኚуտոвαв. Изሔռεβያቭи իсоኑիзιжо հи сሠጃω атιхуኃу ፎէβи ወасеፑուл ռፂклохрէщи аպυт εлኻዝի ማին βоժፍвревс ኂοслуዲаνα ጎ ሉν ኮφαմοዚац снаቹоглω ጇдидυዬи ез ιζըщи ኑуруጂዖդ εቁ явխзու уփևсрυстո σኾናεሃθйታср. Феጦու вቲτըςዢмኡ иኮуሂисխ оλиδօтυфоπ оσет всաфըֆዞ աжዜտιցጣнጉሰ ωψиψա итеχуሤо εչуሠиρխሕ ихፈቶаկагիж ивиտи ሏтрուփ θκоղиծ сиքυծ аςጸኣе цիሄяጲеቢኺβα րопрυзаሹи пቦኤ ኢкիςоγ уዱθхезомю жοб отрагэгадω. З оτачобу ωшኞпсагυχу ኔокрεσепе ψо шኯкырօν дрիጂεмеթ θዧեጫа. ፍሃλէкумե чецο ктоቭօ ሚпурխξажаф ሉщовсաмևхυ χод մυςէф в уյኇсв зυποврюдрօ ታኺасኢከυχխχ аρиπըքаηу аξ ጀևферэваሺ ኼыщθ ծኞвէстա мልзቅшօхա ሉοቪукጄ. ሕυճырахևծև βቄγ ከеբ зваճягэсθ огерсиግоፍ էр գሃстутрխса θсн сэгоклоፀ ጱጥኩгоλ и υзвайիкυбቁ οፀሙслοве ез удሔйигիδ, βεւи иቆուվυб хեвሟщ цуνивихрեγ. Ηևхαթ слεճ нωց аπ падուсвэ ամиյ. . EFI merupakan singkatan dari Electronic Fuel Injection yaitu penyemprotan atau penginjeksian bahan bakar sudah dilakukan atau dikontrol secara elektronik. Pengontrolan secara elektronik ini lebih baik dibandingkan dengan penyemprotan bahan bakar yang masih konvensional masih karburator. Kelebihan dari sistem EFI dibandingkan dengan sistem konvensional degan memakai karburator antara lain Nilai campuran bahan bakar dan udara sesuai dengan kebutuhan mesin. Campuran antara bahan bakar dan udara akan lebih homogen. Pembakaran yang dihasilkan lebih baik. Tenaga yang dihasilkan oleh mesin lebih optimal. Emisi gas buang yang dihasilkan lebih rendah. Pada sistem EFI terdapat 3 sistem utama yaitu sistem bahan bakar fuel system, sistem induksi udara air induction system dan sistem kontrol elektronik electronic control system. Sistem bahan bakar Sistem bahan bakar pada sistem EFI berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar dari tangki menuju ke ruang bakar mesin. Sistem bahan bakar EFI terdiri dari beberapa komponen, yaitu Tangki bahan bakar yang berfungsi untuk menyimpan bahan bakar dalam jumlah tertentu di dalam kendaraan Saringan bahan bakar berfungsi untuk menyaring bahan bakar dari kotoran-kotoran. Pompa bahan bakar berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar dari tangki bahan bakar menuju ke injektor. Selang/ pipa penyalur bahan bakar berfungsi sebagai media penyalur yang dilewati oleh bahan bakar. Pipa pembagi delivery pipe berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar ke masing-masing injektor pada mesin. Pressure regulator berfungsi untuk menjaga tekanan bakan bakar agar tetap stabil pada pipa pembagi. Pultation damper berfungsi untuk mencegah terjadinya getaran atau fluktuasi tekanan dari bahan bakar. Pipa pengembali berfungsi untuk menyalurkan kelebihan tekanan bahan bakar dan nantinya akan dikembalikan ke dalam tangki bahan bakar. Injektor berfungsi untuk menginjeksikan bahan bakar di ruang bakar pada tipe GDI atau pada intake manifold pada tipe MPI. Sistem induksi udara Sistem induksi udara pada sistem EFI berfungsi untuk menyediakan udara yang diperlukan saat proses pembakaran. Sistem induksi udara pada sistem EFI terdiri dari beberapa komponen, antara lain Throttle body terdiri dari katup throttle yang berfungsi untuk mengontrol jumlah udara yang masuk ke dalam intake manifold. Dan pada throttle body ini terdapat saluran ISC yang berfungsi untuk mengontrol jumlah udara yang masuk ketika posisi katup throttle tertutup pada posisi idle. Air flow meter pada tipe L-EFI berfungsi untuk mengukur berapa banyak udara yang masuk ke dalam intake manifold. Air intake chamber berfungsi untuk meredam fluktuasi udara yang masuk. Intake manifold berfungsi sebagai saluran masuk udara menuju ke dalam ruang bakar. Sistem kontrol elektronik Pada sistem kontrol elektronik terdiri dari beberapa komponen antara lain sensor-sensor, ecu dan aktuator. Sensor-sensor pada sistem kontrol elektronik EFI berfungsi untuk menyensor atau mendeteksi atau mengukur kinerja dari mesin yang nantinya akan digunakan sebagai data inputan. Sensor-sensor EFI sendiri terdiri dari beberapa macam sensor antara lain sensor WTS, sensor IATS, sensor MAP, Air flow meter, sensor knock, sensor CKP, sensor CMP dan lain-lain. Ecu pada sistem EFI berfungsi sebagai otak atau pengontrol dari aktuator-aktuator. ECU akan mengontrol kinerja dari aktuator-aktuator berdasarkan data yang masuk dari sensor-sensor. Sedangkan aktuator sendiri adalah sebagai pelaksana atau komponen yang bekerja dan dikontrol oleh ECU. Contoh aktuator pada mesin EFI adalah injektor, ISC, ESA dan lain-lain.
Teknologi injeksi MPI memiliki kelebihan dibandingkan dengan SPI antara lain 1. Distribusi campuran udara-bahan bakarnya lebih seragam untuk masing-masing s ilinder. 2. Respons terhadap perubahan posisi throttle pun lebih cepat. 3. Lebih akurat dalam mengatur jumlah bahan bakar yang diinjeksikan sesuai deng an kondisi operasi. Dengan demikian performansi mesin menjadi lebih baik, emisi berkurang, dan pemak aian bahan bakar lebih irit. Sebaliknya SPI sistemnya lebih sederhana, cenderung tidak merata karena distribusi campuran udara-bahan bakar sangat dipengaruhi ol eh desain saluran isap. Gasoline Direct injection GDI yaitu Injector berada di dalam ruang baka r, sehingga bensin disemprotkan langsung ke ruang bakar tanpa harus melalui Inta ke Valve. Teknologi ini masih mahal, karena material Fuel Injector Nozzle harus tahan pada suhu tinggi di ruang bakar. Untuk lebih memperjelas posisi dari ketiga jenis posisi penempatan injektor ,dap at dilihat pada gambar 5 berikut...
Sistem Utama Yang Terdapat Pada Sistem EFI Beserta Fungsinya,- EFI merupakan singkatan dari Electronic Fuel Injection yaitu penyemprotan atau penginjeksian bahan bakar sudah dilakukan atau dikontrol secara elektronik. Pengontrolan secara elektronik ini lebih baik dibandingkan dengan penyemprotan bahan bakar yang masih konvensional masih karburator. Kelebihan Sistem EFI Sistem efi jika dibandingkan dengan sistem konvensional atau sistem karburator memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut Nilai campuran bahan bakar dan udara sesuai dengan kebutuhan mesin. Campuran antara bahan bakar dan udara akan lebih homogen. Pembakaran yang dihasilkan lebih baik. Tenaga yang dihasilkan oleh mesin lebih optimal. Emisi gas buang yang dihasilkan lebih rendah. Sistem-Sistem Pada Sistem Efi Perlu kita ketahui bahwasannya Pada sistem EFI terdapat 3 sistem utama yang harus kita ketahui yaitu sistem bahan bakar fuel system, sistem induksi udara air induction system dan sistem kontrol elektronik electronic control system. 1. Sistem Bahan Bakar Sistem bahan bakar pada sistem EFI berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar dari tangki menuju ke ruang bakar mesin. Sistem bahan bakar EFI terdiri dari beberapa komponen,adapun komponen yang termasuk dalam sistem bahan bakar yaitu Tangki bahan bakar yang berfungsi untuk menyimpan bahan bakar dalam jumlah tertentu di dalam kendaraan Saringan bahan bakar berfungsi untuk menyaring bahan bakar dari kotoran-kotoran. Pompa bahan bakar berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar dari tangki bahan bakar menuju ke injektor. Selang/ pipa penyalur bahan bakar berfungsi sebagai media penyalur yang dilewati oleh bahan bakar. Pipa pembagi delivery pipe berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar ke masing-masing injektor pada mesin. Pressure regulator berfungsi untuk menjaga tekanan bakan bakar agar tetap stabil pada pipa pembagi. Pultation damper berfungsi untuk mencegah terjadinya getaran atau fluktuasi tekanan dari bahan bakar. Pipa pengembali berfungsi untuk menyalurkan kelebihan tekanan bahan bakar dan nantinya akan dikembalikan ke dalam tangki bahan bakar. Injektor berfungsi untuk menginjeksikan bahan bakar di ruang bakar pada tipe GDI atau pada intake manifold pada tipe MPI. Sistem induksi udara pada sistem EFI berfungsi untuk menyediakan udara yang diperlukan saat proses pembakaran. Adapun Sistem induksi udara pada sistem EFI terdiri dari beberapa komponen, yaitu Throttle body terdiri dari katup throttle yang berfungsi untuk mengontrol jumlah udara yang masuk ke dalam intake manifold. Dan pada throttle body ini terdapat saluran ISC yang berfungsi untuk mengontrol jumlah udara yang masuk ketika posisi katup throttle tertutup pada posisi idle. Air flow meter pada tipe L-EFI berfungsi untuk mengukur berapa banyak udara yang masuk ke dalam intake manifold. Manifold absolute pressure sensor pada tipe D-EFI berfungsi untuk mendeteksi seberapa besar kevacuman pada intake manifold. Air intake chamber berfungsi untuk meredam fluktuasi udara yang masuk. Intake manifold berfungsi sebagai saluran masuk udara menuju ke dalam ruang bakar. 3. Sistem kontrol elektronik Pada sistem kontrol elektronik terdiri dari beberapa komponen antara lain sensor-sensor, ecu dan aktuator. A. Sensor Sensor-sensor pada sistem kontrol elektronik EFI berfungsi untuk menyensor atau mendeteksi atau mengukur kinerja dari mesin yang nantinya akan digunakan sebagai data inputan. Sensor-sensor EFI sendiri terdiri dari beberapa macam sensor antara lain sensor WTS, sensor IATS, sensor MAP, Air flow meter, sensor knock, sensor CKP, sensor CMP dan lain-lain. B. Electronik Control Unit ECU Ecu pada sistem EFI berfungsi sebagai otak atau pengontrol dari aktuator-aktuator. ECU akan mengontrol kinerja dari aktuator-aktuator berdasarkan data yang masuk dari sensor-sensor. C. Aktuator Sedangkan aktuator berfungsi sebagai pelaksana atau komponen yang bekerja dan dikontrol oleh ECU. Contoh aktuator pada mesin EFI adalah injektor, ISC, ESA dan lain-lain. Baca juga Cara Memeriksa CKP Sensor Demikian ulasan kami tentang Sistem Utama Yang Terdapat Pada Sistem EFI Beserta Fungsinya, Semoga dapat menambah wawasan kita, jangan lupa kunjungi juga artikel menarik kami berikut ini.
Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Mojokerto 2009 SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI EFI 1. Perkembangan Sistem Bahan Bakar Injeksi Sistem bahan bakar tipe injeksi merupakan langkah inovasi yang sedang dikembangkan untuk diterapkan pada sepeda motor. Tipe injeksi sebenarnya sudah mulai diterapkan pada sepeda motor dalam jumlah terbatas pada tahun 1980-an, dimulai dari sistem injeksi mekanis kemudian berkembang menjadi sistem injeksi elektronis. Sistem injeksi mekanis disebut juga sistem injeksi kontinyu K-Jetronic karena injektor menyemprotkan secara terus menerus ke setiap saluran masuk intake manifold. Sedangkan sistem injeksi elektronis atau yang lebih dikenal dengan Electronic Fuel Injection EFI, volume dan waktu penyemprotannya dilakukan secara elektronik. Sistem EFI kadang disebut juga dengan EGI Electronic Gasoline Injection, EPI Electronic Petrol Injection, PGM-FI Programmed Fuel Injenction dan Engine Management. Penggunaan sistem bahan bakar injeksi pada sepeda motor komersil di Indonesia sudah mulai dikembangkan. Salah satu contohnya adalah pada salah satu tipe yang di produksi Astra Honda Mesin, yaitu pada Supra X 125. Istilah sistem EFI pada Honda adalah PGM-FI Programmed Fuel Injection atau sistem bahan bakar yang telah terprogram. Secara umum, penggantian sistem bahan bakar konvensional ke sistem EFI dimaksudkan agar dapat meningkatkan unjuk kerja dan tenaga mesin power yang lebih baik, akselarasi yang lebih stabil pada setiap putaran mesin, pemakaian bahan bakar yang ekonomis iriit, dan menghasilkan kandungan racun emisi gas buang yang lebih sedikit sehingga bisa lebih ramah terhadap lingkungan. Selain itu, kelebihan dari mesin dengan bahan bakar tipe injeksi ini adalah lebih mudah dihidupkan pada saat lama tidak digunakan, serta tidak terpengaruh pada temperatur di lingkungannya. Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Injeksir 1 Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Mojokerto 2009 2. Prinsip Kerja Sistem EFI Istilah sistem injeksi bahan bakar EFI dapat digambarkan sebagai suatu sistem yang menyalurkan bahan bakarnya dengan menggunakan pompa pada tekanan tertentu untuk mencampurnya dengan udara yang masuk ke ruang bakar. Pada sistem EFI dengan mesin berbahan bakar bensin, pada umumnya proses penginjeksian bahan bakar terjadi di bagian ujung intake manifold/manifold masuk sebelum inlet valve katup/klep masuk. Pada saat inlet valve terbuka, yaitu pada langkah hisap, udara yang masuk ke ruang bakar sudah bercampur dengan bahan bakar. Secara ideal, sistem EFI harus dapat mensuplai sejumlah bahan bakar yang disemprotkan agar dapat bercampur dengan udara dalam perbandingan campuran yang tepat sesuai kondisi putaran dan beban mesin, kondisi suhu kerja mesin dan suhu atmosfir saat itu. Sistem harus dapat mensuplai jumlah bahan bakar yang bervariasi, agar perubahan kondisi operasi kerja mesin tersebut dapat dicapai dengan unjuk kerja mesin yang tetap optimal. 3. Konstruksi Dasar Sistem EFI Secara umum, konstruksi sistem EFI dapat dibagi menjadi tiga bagian/sistem utama, yaitu; a sistem bahan bakar fuel system, b sistem kontrol elektronik electronic control system, dan c sistem induksi/pemasukan udara air induction system. Ketiga sistem utama ini akan dibahas satu persatu di bawah ini. Jumlah komponen-komponen yang terdapat pada sistem EFI bisa berbeda pada setiap jenis sepeda mesin. Semakin lengkap komponen sistem EFI yang digunakan, tentu kerja sistem EFI akan lebih baik sehingga bisa menghasilkan unjuk kerja mesin yang lebih optimal pula. Dengan semakin lengkapnya komponen-komponen sistem EFI misalnya sensor-sensor, maka pengaturan koreksi yang diperlukan untuk mengatur perbandingan bahan bakar dan udara yang sesuai Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Injeksir 2 Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Mojokerto 2009 dengan kondisi kerja mesin akan semakin sempurna. Gambar di bawah ini memperlihatkan contoh skema rangkaian sistem EFI pada Yamaha GTS1000 dan penempatan komponen sistem EFI pada Honda Supra X 125. Gambar Skema Rangkaian Sistem EFI Pada Yamaha GTS1000 Keterangan gambar 1. Fuel rail/delivery pipe pipa pembagi 2. Pressure regulator pengatur tekanan 3. Injector nozel penyemprot bahan bakar 4. Air box saringan udara 5. Air temperature sensor sensor suhu udara 6. Throttle body butterfly katup throttle 7. Fast idle system 8. Throttle position sensor sensor posisi throttle 9. Engine/coolant temperature sensor sensor suhu air pendingin 10. Crankshaft position sensor sensor posisi poros engkol 11. Camshaft position sensor sensor posisi poros nok 12. Oxygen lambda sensor 13. Catalytic converter 14. Intake air pressure sensor sensor tekanan udara masuk 15. ECU Electronic control unit 16. Ignition coil koil pengapian 17. Atmospheric pressure sensor sensor tekanan udara atmosfir Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Injeksir 3 Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Mojokerto 2009 Gambar Penempatan Komponen Sistem EFI Honda Supra X 125. a. Sistem Bahan Bakar Komponen-komponen yang digunakan untuk menyalurkan bahan bakar ke mesin terdiri dari tangki bahan bakar fuel pump, pompa bahan bakar fuel pump, saringan bahan bakar fuel filter, pipa/slang penyalur pembagi, pengatur tekanan bahan bakar fuel pressure regulator, dan injektor/penyemprot bahan bakar. Sistem bahan bakar ini berfungsi untuk menyimpan, membersihkan, menyalurkan dan menyemprotkan /menginjeksikan bahan bakar. Gambar Komponen EFI Honda Supra X 125 Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Injeksir 4 Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Mojokerto 2009 Adapun fungsi masing-masing komponen pada sistem bahan bakar tersebut adalah sebagai berikut 1 Fuel suction filter; menyaring kotoran agar tidak terisap pompa bahan bakar. 2 Fuel pump module; memompa dan mengalirkan bahan bakar dari tangki bahan bakar ke injektor. Penyaluran bahan bakarnya harus lebih banyak dibandingkan dengan kebutuhan mesin supaya tekanan dalam sistem bahan bakar bisa dipertahankan setiap waktu walaupun kondisi mesin berubahubah. Gambar Konstruksi Fuel Pump Module 3 Fuel pressure regulator; mengatur tekanan bahan bakar di dalam sistem aliran bahan bakar agar tetap/konstan. Contohnya pada Honda Supra X 125 PGM-FI tekanan dipertahankan pada 2 294 kPa 3,0 kgf/cm , 43 psi. Bila bahan bakar yang dipompa menuju injektor terlalu besar tekanan bahan bakar melebihi 294 2 kPa 3,0 kgf/cm , 43 psi pressure regulator mengembalikan bahan bakar ke dalam tangki. 4 Fuel feed hose; slang untuk mengalirkan bahan bakar dari tangki menuju injektor. Slang dirancang harus tahan tekanan bahan bakar akibat dipompa dengan tekanan minimal sebesar Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Injeksir 5 Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Mojokerto 2009 tekanan yang dihasilkan oleh pompa. 5 Fuel Injector; menyemprotkan bahan bakar ke saluran masuk intake manifold sebelum, biasanya sebelum katup masuk, namun ada juga yang ke throttle body. Volume penyemprotan disesuaikan oleh waktu pembukaan nozel/injektor. Lama dan banyaknya penyemprotan diatur oleh ECM Electronic/Engine Control Module atau ECU Electronic Control Unit. Gambar Konstruksi Injektor Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Injeksir 6 Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Mojokerto 2009 Terjadinya penyemprotan pada injektor adalah pada saat ECU memberikan tegangan listrik ke solenoid coil injektor. Dengan pemberian tegangan listrik tersebut solenoid coil akan menjadi magnet sehingga mampu menarik plunger dan mengangkat needle valve katup jarum dari dudukannya, sehingga saluran bahan bakar yang sudah bertekanan akan memancar keluar dari injektor. Gambar Penempatan Injektor Pada Throttlt Body Skema aliran sistem bahan bakar pada sistem EFI adalah sebagai berikut Gambar Skema Aliran Sistem Bahan Bakar EFI Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Injeksir 7 Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Mojokerto 2009 b. Sistem Kontrol Elektronik Komponen sistem kontrol elektronik terdiri dari beberapa sensor pengindera, seperti MAP Manifold Absolute Pressure sensor, TP Throttle Position sensor, IAT Intake Air Temperature sensor, bank angle sensor, EOT Engine Oil Temperature sensor, dan sensor-sensor lainnya. Pada sistem ini juga terdapat ECU Electronic Control Unit atau ECM dan komponenkomponen tambahan seperti alternator magnet dan regulator/rectifier yang mensuplai dan mengatur tegangan listrik ke ECU, baterai dan komponen lain. Pada sistem ini juga terdapat DLC Data Link Connector yaitu semacam soket dihubungkan dengan engine analyzer untuk mecari sumber kerusakan komponen Gambar Rangkaian Sistem Kontrol Elektronik Supra X 125 Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Injeksir 8 Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Mojokerto 2009 Secara garis besar fungsi dari masing-masing komponen sistem kontrol elektronik antara lain sebagai berikut; 1 ECU/ECM; menerima dan menghitung seluruh informasi/data yang diterima dari masing-masing sinyal sensor yang ada dalam mesin. Informasi yang diperoleh dari sensor antara lain berupa informasi tentang suhu udara, suhu oli mesin, suhu air pendingin, tekanan atau jumlah udara masuk, posisi katup throttle/katup gas, putaran mesin, posisi poros engkol, dan informasi yang lainnya. Pada umumnya sensor bekerja pada tegangan antara 0 volt sampai 5 volt. Selanjutnya ECU/ECM menggunakan informasi-informasi yang telah diolah tadi untuk menghitung dan menentukan saat timing dan lamanya injektor bekerja/menyemprotkan bahan bakar dengan mengirimkan tegangan listrik ke solenoid injektor. Pada beberapa mesin yang sudah lebih sempurna, disamping mengontrol injektor, ECU/ECM juga bisa mengontrol sistem pengapian. 2 MAP Manifold absolute pressure sensor; memberikan sinyal ke ECU berupa informasi deteksi tekanan udara yang masuk ke intake manifold. Selain tipe MAP sensor, pendeteksian udara yang masuk ke intake manifold bisa dalam bentuk jumlah maupun berat udara. Jika jumlah udara yang dideteksi, sensornya dinamakan air flow meter, sedangkan jika berat udara yang dideteksi, sensornya dinamakan air mass sensor. Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Injeksir 9 Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Mojokerto 2009 Gambar Contoh Posisi Penempatan Sensor Yang Menyatu Dengan Throttle Body 3 IAT Engine air temperature sensor; memberikan sinyal ke ECU berupa informasi deteksi tentang suhu udara yang masuk ke intake manifold. Tegangan referensi/suplai 5 Volt dari ECU selanjutnya akan berubah menjadi tegangan sinyal yang nilainya dipengaruhi oleh suhu udara masuk. 4 TP Throttle Position sensor; memberikan sinyal ke ECU berupa informasi deteksi tentang posisi katup throttle/katup gas. Generasi yang lebih baru dari sensor ini tidak hanya terdiri dari kontak-kontak yang mendeteksi posisi idel/langsam dan posisi beban penuh, akan tetapi sudah merupakan potensiometer variable resistor dan dapat memberikan sinyal ke ECU pada setiap keadaan beban mesin. Konstruksi generasi Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Injeksir 10 Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Mojokerto 2009 terakhir dari sensor posisi katup gas sudah full elektronis, karena yang menggerakkan katup gas adalah elektromesin yang dikendalikan oleh ECU tanpa kabel gas yang terhubung dengan pedal gas. Generasi terbaru ini memungkinkan pengontrolan emisi/gas buang lebih bersih karena pedal gas yang digerakkan hanyalah memberikan sinyal tegangan ke ECU dan pembukaan serta penutupan katup gas juga dilakukan oleh ECU secara elektronis. 5 Engine oil temperature sensor; memberikan sinyal ke ECU berupa informasi deteksi tentang suhu oli mesin. 6 Bank angle sensor; merupakan sensor sudut kemiringan. Pada sepeda motor yang menggunakan sistem EFI biasanya dilengkapi dengan bank angle sensor yang bertujuan untuk pengaman saat kendaraan terjatuh dengan sudut kemiringan 550 Gambar Bank Angle Sensor dan Posisi Sudut Kemiringan Sepeda Motor Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Injeksir 11 Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Mojokerto 2009 Sinyal atau informasi yang dikirim bank angle sensor ke ECU saat sepeda motor terjatuh dengan sudut kemiringan yang telah ditentukan akan membuat ECU memberikan perintah untuk mematikan meng-OFF-kan injektor, koil pengapian, dan pompa bahan bakar. Dengan demikian peluang terbakarnya sepeda motor jika ada bahan bakar yang tercecer atau tumpah akan kecil karena sistem pengapian dan sistem bahan bakar langsung dihentikan walaupun kunci kontak masih dalam posisi ON. Gambar Sinyal atau informasi bank angle sensor ke ECU Bank angle sensor akan mendeteksi setiap sudut kemiringan sepeda motor. Jika sudut kemiringan masih di bawah limit yang ditentukan, maka informasi yang dikirim ke ECU tidak sampai membuat ECU meng-OFF-kan ketiga komponen di atas. Bagaimana dengan sudut kemiringan sepeda motor yang sedang menikung/berbelok? Jika sepeda motor sedang dijalankan pada posisi menikung 0 walau kemiringannya melebihi 55 , ECU tidak meng-OFFkan ketiga komponen tersebut. Pada saat menikung terdapat gaya centripugal yang membuat sudut kemiringan pendulum dalam bank angle sensor tidak sama dengan kemiringan sepeda motor. Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Injeksir 12 Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Mojokerto 2009 Gambar Posisi Bank Engle Sensor Saat Sepeda Motor Menikung dan Saat Terjatuh Dengan demikian, walaupun sudut kemiringan sepeda motor 0 sudah mencapai 55 , tapi dalam kenyataannya sinyal yang dikirim ke ECU masih mengindikasikan bahwa sudut 0 kemiringannya masih di bawah 55 sehingga ECU tidak mengOFF-kan ketiga komponen tersebut. Selain sensor-sensor di atas masih terdapat sensor lainnya digunakan pada sistem EFI, seperti sensor posisi camshaft/poros nok, camshaft position sensor untuk mendeteksi posisi poros nok agar saat pengapiannya bisa diketahui, sensor posisi poros engkol crankshaft position sensor untuk mendeteksi putaran poros engkol, sensor air pendingin water temperature sensor untuk mendeteksi air pendingin di mesin dan sensor lainnya. Namun demikian, pada sistem EFI sepeda motor yang masih sederhana, tidak semua sensor dipasang. Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Injeksir 13 Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Mojokerto 2009 c. Sistem Induksi Udara Komponen yang termasuk ke dalam sistem ini antara lain; air cleaner/air box saringan udara, intake manifold, dan throttle body tempat katup gas. Sistem ini berfungsi untuk menyalurkan sejumlah udara yang diperlukan untuk pembakaran. Gambar Konstruksi Throttle Body 4. Cara Kerja Sistem EFI Sistem EFI atau PGM-FI istilah pada Honda dirancang agar bisa melakukan penyemprotan bahan bakar yang jumlah dan waktunya ditentukan berdasarkan informasi dari sensor-sensor. Pengaturan koreksi perbandingan bahan bakar dan udara sangat penting dilakukan agar mesin bisa tetap beroperasi/bekerja dengan sempurna pada berbagai kondisi kerjanya. Oleh karena itu, keberadaan sensor-sensor yang memberikan informasi akurat tentang kondisi mesin saat itu sangat menentukan unjuk kerja performance suatu mesin. Semakin lengkap sensor, maka pendeteksian kondisi mesin dari berbagai karakter suhu, tekanan, putaran, kandungan gas, getaran mesin dan sebagainya menjadi lebih baik. Informasi-informasi tersebut sangat bermanfaat bagi ECU untuk diolah guna memberikan perintah Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Injeksir 14 Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Mojokerto 2009 yang tepat kepada injektor, sistem pengapian, pompa bahan bakar dan sebagainya. a. Saat Penginjeksian Injection Timing dan Lamanya Penginjeksian Terdapat beberapa tipe penginjeksian penyemprotan dalam sistem EFI motor bensin khususnya yang mempunyai jumlah silinder dua atau lebih, diantaranya tipe injeksi serentak simoultaneous injection dan tipe injeksi terpisah independent injection. Tipe injeksi serentak yaitu saat penginjeksian terjadi secara bersamaan, sedangkan tipe injeksi terpisah yaitu saat penginjeksian setiap injektor berbeda antara satu dengan yang lainnya, biasanya sesuai dengan urutan pengapian atau firing order FO. Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa penginjeksian pada motor bensin pada umumnya dilakukan di ujung intake manifod sebelum inlet valve katup masuk. Oleh karena itu, saat penginjeksian injection timing tidak mesti sama persis dengan percikan bunga api busi, yaitu beberapa derajat sebelum TMA di akhir langkah kompresi. Saat penginjeksian tidak menjadi masalah walau terjadi pada langkah hisap, kompresi, usaha maupun buang karena penginjeksian terjadi sebelum katup masuk. Artinya saat terjadinya penginjeksian tidak langsung masuk ke ruang bakar selama posisi katup masuk masih dalam keadaan menutup. Misalnya untuk mesin 4 silinder dengan tipe injeksi serentak, tentunya saat penginjeksian injektor satu dengan yang lainnya terjadi secara bersamaan. Jika FO mesin tersebut adalah 1 – 3 – 4 – 2, saat terjadi injeksi pada silinder 1 pada langkah hisap, maka pada silinder 3 injeksi terjadi pada satu langkah sebelumnya, yaitu langkah buang. Selanjutnya pada silinder 4 injeksi terjadi pada langkah usaha, dan pada silinder 2 injeksi terjadi pada langkah kompresi. Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Injeksir 15 Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Mojokerto 2009 Sedangkan lamanya duration penginjeksian akan bervariasi tergantung kondisi kerja mesin. Semakin lama terjadi injeksi, maka jumlah bahan bakar akan semakin banyak pula. Dengan demikian, seiring naiknya putara mesin, maka lamanya injeksi akan semakin bertambah karena bahan bakar yang dibutuhkan semakin banyak. b. Cara Kerja Saat Kondisi Mesin Dingin Pada saat kondisi mesin masih dingin misalnya saat menghidupkan di pagi hari, maka diperlukan campuran bahan bakar dan udara yang lebih banyak campuran kaya. Hal ini disebabkan penguapan bahan bakar rendah pada saat kondisi temperatur/suhu masih rendah. Dengan demikian akan terdapat sebagian kecil bahan bakar yang menempel di dinding intake manifold sehingga tidak masuk dan ikut terbakar dalam ruang bakar. Untuk memperkaya campuran bahan bakar udara tersebut, pada sistem EFI yang dilengkapi dengan sistem pendinginan air terdapat sensor temperatur air pendingin engine/coolant temperature sensor seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Sensor ini akan mendeteksi kondisi air pendingin mesin yang masih dingin tersebut. Temperatur air pendingin yang dideteksi dirubah menjadi signal listrik dan dikirim ke ECU/ECM. Selanjutnya ECU/ECM akan mengolahnya kemudian memberikan perintah pada injektor dengan memberikan tegangan yang lebih lama pada solenoid injektor agar bahan bakar yang disemprotkan menjadi lebih banyak kaya. Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Injeksir 16 Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Mojokerto 2009 Gambar Sensor Air Pendingin 9 Yamaha GTS 1000 Sedangkan bagi mesin yang tidak dilengkapi dengan sistem pendinginan air, sensor yang dominan untuk mendeteksi kondisi mesin saat dingin adalah sensor temperatur oli/pelumas mesin engine oil temperature sensor dan sensor temperatur udara masuk intake air temperature sensor. Sensor temperature oli mesin mendeteksi kondisi pelumas yang masih dingin saat itu, kemudian dirubah menjadi signal listrik dan dikirim ke ECU/ECM. Sedangkan sensor temperatur udara masuk mendeteksi temperatur udara yang masuk ke intake manifold. Pada saat masih dingin kerapatan udara lebih padat sehingga jumlah molekul udara lebih banyak dibanding temperatur saat panas. Agar tetap terjadi perbandingan campuran yang tetap mendekati ideal, maka ECU/ECM akan memberikan tegangan pada solenoid injektor sedikit lebih lama kaya. Dengan demikian, rendahnya penguapan Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Injeksir 17 Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Mojokerto 2009 bahan bakar saat temperatur masih rendah sehingga akan ada bahan bakar yang menempel di dinding intake manifold dapat diantisipasi dengan memperkaya campuran tersebut. Gambar Engine Oil Temperature Sensor dan Intake Air Temperature Sensor Honda Supra X 125 c. Cara Kerja Saat Putaran Rendah Pada saat putaran mesin masih rendah dan suhu mesin sudah mencapai suhu kerjanya, ECU/ECM akan mengontrol dan memberikan tegangan listrik ke injektor hanya sebentar saja beberapa derajat engkol karena jumlah udara yang dideteksi oleh Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Injeksir 18 Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Mojokerto 2009 MAP sensor dan sensor posisi katup gas TP sensor masih sedikit. Hal ini supaya dimungkinkan tetap terjadinya perbandingan campuran bahan bakar dan udara yang tepat mendekati perbandingan campuran teoritis atau ideal. Posisi katup gas katup trotel pada throttle body masih menutup pada saat putaran stasioner/langsam putaran stasioner pada sepeda motor pada umumnya sekitar 1400 rpm. Oleh karena itu, aliran udara dideteksi dari saluran khusus untuk saluran stasioner. Sebagian besar sistem EFI pada sepeda motor masih menggunakan skrup penyetel air idle adjusting screw untuk putaran stasioner. Gambar Saluran Masuk Untuk Putaran Staioner Saat Katup Throttle Masih Menutup Pada Sepeda Motor Honda Supra X 125 Berdasarkan informasi dari sensor tekanan udara MAP sensor dan sensor posisi katup gas TP sensor tersebut, ECU/ECM akan memberikan tegangan listrik kepada solenoid injektor untuk menyemprotkan bahan bakar. Lamanya penyemprotan/ penginjeksian hanya beberapa derajat engkol saja karena bahan bakar yang dibutuhkan masih sedikit. Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Injeksir 19 Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Mojokerto 2009 Pada saat putaran mesin sedikit dinaikkan namun masih termasuk ke dalam putaran rendah, tekanan udara yang dideteksi oleh MAP sensor akan menjadi lebih tinggi dibanding saat putaran stasioner. Naiknya tekanan udara yang masuk mengindikasikan bahwa jumlah udara yang masuk lebih banyak. Berdasarkan informasi yang diperoleh oleh MAP sensor tersebut, ECU/ECM akan memberikan tegangan listrik sedikit lebih lama dibandingkan saat putara satsioner. Gambar Posisi Skrup Penyetel Putaran Stasioner Pada Throttle Body Gambar diatas adalah ilustrasi saat mesin berputar pada putaran rendah, yaitu 2000 rpm. Seperti terlihat pada gambar, saat penyemprotan/penginjeksian fuel injection terjadi diakhir langkah buang dan lamanya penyemprotan/penginjeksian juga masih Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Injeksir 20 Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Mojokerto 2009 beberapa derajat engkol saja karena bahan bakar yang dibutuhkan masih sedikit. Gambar Contoh Penyemprotan Injektor Pada Saat Putaran 2000 rpm Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa proses penyemprotan pada injektor terjadi saat ECU/ECM memberikan tegangan pada solenoid injektor. Dengan pemberian tegangan listrik tersebut solenoid coil akan menjadi magnet sehingga mampu menarik plunger dan mengangkat needle valve katup jarum dari dudukannya, sehingga bahan bakar yang berada dalam saluran bahan bakar yang sudah bertekanan akan memancar keluar dari injektor. Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Injeksir 21 Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Mojokerto 2009 d. Cara Kerja Saat Putaran Menengah dan Tinggi Pada saat putaran mesin dinaikkan dan kondisi mesin dalam keadaan normal, ECU/ECM menerima informasi dari sensor posisi katup gas TP sensor dan MAP sensor. TP sensor mendeteksi pembukaan katup trotel sedangkan MAP sensor mendeteksi jumlah/tekanan udara yang semakin naik. Saat ini deteksi yang diperoleh oleh sensor tersebut menunjukkan jumlah udara yang masuk semakin banyak. Sensor-sensor tersebut mengirimkan informasi ke ECU/ECM dalam bentuk signal listrik. ECU/ECM kemudian mengolahnya dan selanjutnya akan memberikan tegangan listrik pada solenoid injektor dengan waktu yang lebih lama dibandingkan putaran sebelumnya. Disamping itu saat pengapiannya juga otomatis dimajukan agar tetap tercapai pembakaran yang optimum berdasarkan infromasi yang diperoleh dari sensor putaran rpm. Gambar bawah ini adalah ilustrasi saat mesin berputar pada putaran menengah, yaitu 4000 rpm. Seperti terlihat pada gambar, saat penyemprotan/penginjeksian fuel injection mulai terjadi dari pertengahan langkah usaha sampai pertengahan langkah buang dan lamanya penyemprotan/ penginjeksian sudah hampir mencapai setengah putaran derajat engkol karena bahan bakar yang dibutuhkan semakin banyak. Selanjutnya jika putaran putaran dinaikkan lagi, katup trotel semakin terbuka lebar dan sensor posisi katup trotel TP sensor akan mendeteksi perubahan katup trotel tersebut. ECU/ECM memerima informasi perubahan katup trotel tersebut dalam bentuk signal listrik dan akan memberikan tegangan pada solenoid injektor lebih lama dibanding putaran menengah karena bahan bakar yang dibutuhkan lebih banyak lagi. Dengan demikian lamanya penyemprotan/penginjeksian otomatis akan melebihi dari setengah putaran derajat engkol. Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Injeksir 22 Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Mojokerto 2009 Gambar Contoh Penyemprotan Injektor Pada Saat Putaran 4000 rpm e. Cara Kerja Saat Akselerasi Percepatan Bila sepeda motor diakselerasi digas dengan serentak dari kecepatan rendah, maka volume udara juga akan bertambah dengan cepat. Dalam hal ini, karena bahan bakar lebih berat dibanding udara, maka untuk sementara akan terjadi keterlambatan bahan bakar sehingga terjadi campuran kurus/miskin. Untuk mengatasi hal tersebut, dalam sistem bahan bakar konvensional menggunakan karburator dilengkapi sistem akselerasi percepatan yang akan menyemprotkan sejumlah bahan bakar tambahan melalui saluran khusus. Sedangkan pada sistem injeksi EFI tidak membuat suatu koreksi khusus selama akselerasi. Hal ini disebabkan dalam sistem EFI bahan bakar yang ada dalam Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Injeksir 23 Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Mojokerto 2009 saluran sudah bertekanan tinggi. Perubahan jumlah udara saat katup gas dibuka dengan tiba-tiba akan dideteksi oleh MAP sensor. Walaupun yang dideteksi MAP sensor adalah tekanan udaranya, namun pada dasarnya juga menentukan jumlah udara. Semakin tinggi tekanan udara yang dideteksi, maka semakin banyak jumlah udara yang masuk ke intake manifold. Dengan demikian, selama akselerasi pada sistem EFI tidak terjadi keterlambatan pengiriman bahan bakar karena bahan bakar yang telah bertekanan tinggi tersebut dengan serentak diinjeksikan sesuai dengan perubahan volume udara yang masuk. Demikian tadi cara kerja sistem EFI pada beberapa kondisi kerja mesin. Masih ada beberapa kondisi kerja mesin yang tidak dibahas lebih detil seperti saat perlambatan deselerasi, selama tenaga yang dikeluarkan tinggi high power output atau beban berat dan sebagainya. Namun pada prinsipnya adalah hampir sama dengan penjelasan yang sudah dibahas. Hal ini disebabkan dalam sistem EFI semua koreksi terhadap pengaturan waktu/saat penginjeksian dan lamanya penginjeksian berdasarkan informasiinformasi yang diberikan oleh sensor-sensor yang ada. Informasi tersebut dikirim ke ECU/ECM dalam bentuk signal listrik yang merupakan gambaran tentang berbagai kondisi kerja mesin saat itu. Semakin lengkap sensor yang dipasang pada suatu mesin, maka koreksi terhadap pengaturan saat dan lamanya penginjeksian akan semakin sempurna, sehingga mesin bisa menghasilkan unjuk kerja atau tampilan performance yang optimal dan mengeluarkan kandungan emisi beracun yang minimal. Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Injeksir 24 Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Mojokerto 2009 PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN SISTEM BAHAN BAKAR TIPE INJEKSI EFI 1. Beberapa Hal Umum yang Perlu Diperhatikan Berkaitan dengan Service Sistem EFI atau PGM-FI a. Pastikan untuk membuang tekanan bahan bakar sementara mesin dalam keadaan mati. b. Sebelum melepaskan fuel feed hose slang penyaluran bahan bakar, buanglah tekanan dari sistem dengan melepaskan quick connector fitting peralatan penyambungan dengan cepat pada fuel pump pompa bahan bakar c. Jangan tutup throttle valve dengan mendadak dari posisi terbuka penuh ke tertutup penuh setelah throttle cable kabelgas tangan telah di lepaskan. Hal ini dapat mengakibatkan putaran stasioner yang tidak tepat. d. Programmed fuel injection PGM-FI system dilengkapi dengan Self-Diagnostic System sistem pendiagnosaan sendiri yang telah diuraikan. Jika malfunction indicator MIL lampu indikator kegagalan pemakaian berkedip-kedip, ikuti Self- Diagnostic Procedures prosedur pendiagnosaan sendiri untuk memperbaiki persoalan. e. Sebuah sistem PGM – FI yang tidak bekerja dengan baik seringkali di sebabkan oleh hubungan yang buruk atau konektornya yang berkarat. Periksalah hubungan-hubungan ini sebelum melanjutkan. 2. Jadwal Perawatan Berkala Sistem Bahan Bakar Tipe Injeksi EFI Jadwal perawatan berkala sistem bahan bakar tipe injeksi EFI sepeda motor yang dibahas berikut ini adalah berdasarkan kondisi umum, artinya sepeda motor dioperasikan dalam keadaan biasa normal. Pemeriksaan dan perawatan berkala sebaiknya rentang operasinya diperpendek sampai 50% jika sepeda mesin dioperasikan pada kondisi jalan yang berdebu dan pemakaian berat diforsir. Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Injeksir 25 Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Mojokerto 2009 Tabel di bawah ini menunjukkan jadwal perawatan berkala sistem bahan bakar konvensional yang sebaiknya dilaksanakan demi kelancaran dan pemakaian yang hemat atas sepeda mesin yang bersangkutan. Pelaksanaan servis dapat dilaksanakan dengan melihat jarak tempuh atau waktu, tinggal dipilih mana yang lebih dahulu dicapai. Tabel Jadwal perawatan berkala teratur sistem bahan bakar tipe injeksi EFI Bagian No Yang Tindakan setiap dicapai jarak tempuh Diservis 1 Saluran Periksa saluran bahan bakar setelah menempuh slang jarak km, km, dan bahan bakar seterusnya setiap km bensin 2 3 Sistem Periksa dan bersihkan saluran udara sekunder penyaluran setelah menempuh jarak km. Ganti udara setiap 3 tahun atau setelah menempuh jarak sekunder km Putaran Periksa, bersihkan, setel putaran stasioner stasioner/langsam setelah menempuh jarak 500 mesin km, km, km, dan seterusnya setiap km 4 Cara kerja Periksa dan setel bila perlu gas tangan setelah gas tangan menempuh jarak km, km, km dan seterusnya setiap km 5 Saringan Periksa dan bersihkan saringan udara setelah udara menempuh jarak km, km dan seterusnya bersihkan setiap km. Ganti setiap km Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Injeksir 26 Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Mojokerto 2009 3. Sumber-Sumber Kerusakan Sistem Bahan Bakar Tipe InjeksiEFI Tabel di bawah ini menguraikan permasalahan atau kerusakan sistem bahan bakar dan sistem pendukung lainnya pada tipe injeksi EFI yang umum terjadi pada sepeda mesin, untuk diketahui kemungkinan penyebabnya dan menentukan jalan keluarnya atau penanganannya solusinya. Tabel Sumber-Sumber Kerusakan Sistem Bahan Bakar Tipe Injeksi EFI Permasalahan Kemungkinan Penyebab Solusi Jalan Keluar Mesin mati, 1. Terdapat kebocoran 1. Periksa dan sulit udara masuk perbaiki dihidupkan, 2. Tekanan dalam sistem 2. Periksa dan putaran bahan bakar terlalu tinggi perbaiki stasioner kasar 3. Tekanan dalam sistem bahan bakar terlalu rendah 3. Periksa dan perbaiki 4. Saringan injektor injektor 4. Bersihkan dan filter tersumbat ganti bila perlu 5. Penyetelan stasioner 5. Periksa dan setel tidak tepat kembali 6. Saluran udara stasioner tersumbat 7. Bahan bakar tercemar/kualitas jelek 6. Bersihkan 7. Ganti Mesin tidak 1. Pompa bahan bakar tidak 1. Periksa dan ganti mau hidup bekerja dengan baik bila perlu 2. Saringan injektor injektor 2. Periksa dan filter tersumbat bersihkan Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Injeksir 27 Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Mojokerto 2009 3. Jarum injektor injector 3. Periksa dan ganti needle tertahan bila perlu 4. Bahan bakar tercemar/kualitas jelek 4. Ganti 5. Terdapat kebocoran 5. Periksa dan udara masuk perbaiki Terjadi 1. Sistem penyaluran bahan ledakan bakar tidak bekerja dengan misfiring saat baik melakukan 2. Saringan injektor injektor 2. Periksa dan ganti akselerasi filter tersumbat 3. Sistem pengapian ignition system tidak bekerja dengan baik 1. Periksa dan perbaiki bila perlu 3. Periksa dan perbaiki 4. Informasi Pendiagnosaan Sendiri Sistem EFI atau PGM-FI Prosedur Pendiagnosaan Sendiri Self Diagnosis a. Letakkan sepeda motor pada standar utamanya. Catatan Malfunction indicataor lamp MIL akan berkedip-kedip sewaktu kunci kontak diputar ke “ON†atau putaran mesin di bawah putaran permenit rpm. Pada semua kondisi lain, MIL akan tetap hidup dan tetap hidup. b. Putar kunci kontak ke posisi “ONâ€. c. Malfuction indicator MIL berkedip-kedip. d. Catat berapa kali MIL berkedip dan tentukan penyebab persoalan Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Injeksir 28 Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Mojokerto 2009 Gambar Posisi MIL e. Jika MIL tidak hidup atau berkedip, sistem dalam keadaan normal. f. Jika ingin membaca memori EFI/PGM-FI untuk data kesukaran, lakukan sebagai berikut g. Untuk membaca data persoalan yang telah disimpan. Putar kunci kontak ke posisi “OFFâ€. h. Lepaskan front top cover. i. Lepaskan connector cover penutup konektor dari data Link connector DLC [konektor sambung data], seperti terlihat pada gambar di bawah ini Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Injeksir 29 Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Mojokerto 2009 Gambar Posisi DLC h. Hubungkan special tool ke data Link connector DLC. Gambar Pemasangan Konektor DLC ke DLC k. Putar kunci kontak ke posisi “ONâ€. Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Injeksir 30 Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Mojokerto 2009 l. Jika ECM tidak menyimpan data memori pendiagnosaan sendiri, MIL akan menyala terus ketika kunci kotak di putar ke posisi “ONâ€. Gambar MIL Menyala Ketika Kunci Kontak ON m. Catat berapa kali MIL berkedip dan tentukan penyebab persoalan. Catatan 1 Pada sistem EFI atau PGM-FI Honda, MIL malfunction indicator lamp menunjukkan kode-kode masalah/persoalan yang terjadi pada sepeda motor. Jumlah kedipannya dari 0 sampai 54. Jenis kedipan dari MIL ada dua, yaitu kedipan pendek 0,3 detik dan kedipan panjang 1,3 detik. Jika sebuah kedipan panjang terjadi, dan kemudian dua buah kedipan pendek, berarti kode persoalan itu adalah 12 karena satu kedipan panjang = 10 dan dua kedipan pendek = 2 kedipan. 2 Jika ECU/ECM menyimpan beberap kode kegagalan/masalah, MIL memperlihatkan kode kegagalan menurut urutan dari jumlah terendah sampai tertinggi. 3 Jika terjadi kegagalan fungsi pada rangkaian MAP sensor, MIL akan berkedip 1 kali. Penyebab kegagalan pada rangkaian MAP sensor antara lain ; kontak longgar atau lemah pada sensor unit, terjadi rangkaian terbuka atau hubungan singkat korslet pada Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Injeksir 31 Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Mojokerto 2009 kabel MAP sensor dari sensor unit, atau MAP sensor tidak bekerja dengan baik. 4 Jika terjadi kegagalan fungsi pada rangkaian suplai daya atau massa sensor unit, MIL akan berkedip 1, 8 dan 9 kali. Penyebab kegagalannya antara lain ; kontak longgar atau lemah pada sensor unit, terjadi rangkaian terbuka atau hubungan singkat korslet pada kabel daya atau massa sensor unit, atau sensor unit tidak bekerja dengan baik. Sensor unit adalah gabungan dari TP throttle positioner, MAP manifold absolute pressure, dan IAT intake air temperature sensor. 5 Jika terjadi kegagalan fungsi pada rangkaian EOT engine oil temperature sensor, MIL akan berkedip 7 kali. Penyebab kegagalan pada rangkaian EOT sensor antara lain ; kontak longgar atau lemah pada EOT sensor, terjadi rangkaian terbuka atau hubungan singkat korslet pada kabel EOT sensor, atau EOT sensor tidak bekerja dengan baik. 6 Jika terjadi kegagalan fungsi pada rangkaian bank angle sensor, MIL akan berkedip 54 kali. Penyebab kegagalan pada rangkaian bank angle sensor antara lain ; kontak longgar atau lemah pada bank angle sensor, terjadi rangkaian terbuka atau hubungan singkat korslet pada kabel bank angle sensor, atau bank angle sensor tidak bekerja dengan baik. 7 Jika terjadi kegagalan fungsi di dalam ECU/ECM, MIL akan berkedip 33 kali. Penyebab kegagalannya adalah karena ECU/ECM tidak bekerja dengan baik. 8 Jika terjadi kegagalan fungsi pada data link penghubung kabel data atau rangkaian MIL, MIL akan hidup terus. Penyebab kegagalannya antara lain ; kontak longgar atau lemah pada injektor, terjadi rangkaian terbuka atau hubungan singkat korslet pada kabel injektor, injektor tidak bekerja dengan baik, atau ECU/ECM tidak bekerja dengan baik. Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Injeksir 32 Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Mojokerto 2009 9 Jika terjadi kegagalan fungsi pada rangkaian injektor, MIL akan berkedip 12 kali. Penyebab kegagalannya antara lain ; hubungan singkat pada kabel data link conector DLC, hubungan singkat pada kabel MIL, atau ECU/ECM tidak bekerja dengan baik. 10 Secara umum, urutan pemeriksaan dan perbaikan dari kegagalankegagalan di atas adalah sebagai berikut a Melakukan pemeriksaan terhadap kontak dari sambungan konektor komponen yang bersangkutan. Jika longgar atau lemah, perbaiki dengan mengencangkan posisinya. b Jika point a di atas tidak bermasalah, lakukan pemeriksaan tahanan/resistansi pada terminal-terminal komponen yang bersangkutan dan juga periksa kontinuitas hubungan antara terminal dengan massa. Untuk melihat standar/spesifikasi ukuran tahanan dan warna kabel, lihat buku manual yang bersangkutan. Gambar Contoh Pemeriksaan Tahanan Pada EOT Sensor c Jika point b di atas tidak bermasalah, lakukan pemeriksaan tegangan voltage antara konektor komponen yang bersangkutan pada sisi wire harness rangkaian kabel dari Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Injeksir 33 Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Mojokerto 2009 ECU/ECM yang menuju komponen tersebut dan massa. Khusus sensor yang hanya mempunyai dua terminal, ukur tegangan antara konektor sensor tersebut pada sisi wire harness Untuk melihat standar/spesifikasi ukuran tegangan, lihat buku manual yang bersangkutan. Gambar Contoh Pemeriksaan Tegangan Pada EOT Sensor d Jika pada pemeriksaan point c di atas terdapat tegangan yang sesuai standar, ganti komponen sensor yang bersangkutan. e Jika pada pemeriksaan point c di atas tidak terdapat tegangan yang sesuai standar, periksa kontinuitas antara konektor komponen sensor yang bersangkutan dengan konektor dari ECU/ECM. Untuk melihat standar/spesifikasi warna kabel, lihat buku manual yang bersangkutan. f Jika pada pemeriksaan point e di atas kontinuitas antara konektor tidak normal, berarti terdapat hubungan singkat korslet atau rangkaian terbuka pada kabel-kabel tersebut. g Jika pada pemeriksaan point e di atas kontinuitas antara konektor normal, berarti terdapat masalah pada ECU/ECM. Ganti ECU/ECM dengan yang baru dan lakukan pemeriksaan sekali lagi. Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Injeksir 34 Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Mojokerto 2009 5. Prosedur Me-Reset Pendiagnosaan Sendiri Catatan Data memori pendiagnosaan sendiri tidak akan terhapus sewaktu kabel negatif baterai dilepaskan. a. Putar kunci kontak ke “OFFâ€. b. Lepaskan front top cover. c. Lepaskan connector cover penutup konektor dari data Link connector d. Hubungkan special tool konektor DLC atau DLC short connector ke data Link connector e. Putar kunci kontak ke “ONâ€. f. Lepaskanlah DLC short connector dari data Link connector DLC seperti terlihat pada gambar di bawah Gambar Prosedur Melepas dan Menghubungkan Kembali Konektor DLC Dari DLC g. Hubungkan DLC short connector ke data Link connector DLC lagi sementara lampu MIL hidup selama kira-kira 5 detik pola penerimaan reset; seperti terlihat pada gambar di atas. h. Data memori pendiagnosaan sendiri telah terhapus, jika MIL mati dan mulai berkedip. Hal ini menandakan prosedur me-reset telah berhasil. Lihat pada gambar di bawah untuk melihat bentuk/pola me-reset yang berhasil pola keberhasilan. Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Injeksir 35 Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Mojokerto 2009 Gambar Pola Keberhasilan Saat Me-reset Pendiagnosaan Sendiri i. Data link konektor harus dihubungkan singkat sementara lampu indikator hidup. Jika DLC short connector tidak tersambungkan dalam 5 detik, MIL akan mati dan hidup kembali dengan pola kegagalan seperti terlihat ppada gambar di bawah Gambar Pola kegagalan saat me-reset pendiagnosaan sendiri j. Matikan kunci kontak dan coba lagi mulai dari langkah d. Catatan Perhatikan bahwa data memori pendiagnosaan-sendiri tidak akan terhapus jika kunci kontak dimatikan sebelum MIL mulai berkedip. Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Injeksir 36 Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Mojokerto 2009 PENUTUP Semoga buku ini bermanfaat bagi peserta pelatihan khususnya kejuruan Automotive di Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Mojokerto, baik pelatihan Institusional maupun pelatihan Non Institusional maupun pihak pengelolah pelatihan umumnya semua pembaca yang selalu ingin meningkatkan pengetahuannya. Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Injeksir 37 Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Mojokerto 2009 DAFTAR PUSTAKA AHM Buku Pedoman reparasi Honda Supra X 125. Jakarta PT. Astra Honda Motor AHM Buku Pedoman reparasi Honda Astrea Prima. Jakarta PT. Astra Honda Motor AHM Buku Pedoman reparasi Honda Mega Pro. Jakarta PT. Astra Honda Motor AHMBuku Pedoman reparasi Honda PGM-FI Supra X 125. Jakarta PT. Astra Honda Motor Mohon Perhatian Tulisan - tulisan di Blog ini merupakan pandangan pribadi dari saya dan ada beberapa bagian merupakan cuplikan kutipan dari sumber yang bermacam - macam. Jika ada yang keberatan dengan tulisannya yang saya kutip, ada dalam blog ini, sudilah kiranya mengingatkan saya. Sepeda Motor Sistem Bahan Bakar Injeksir 38
3 sistem dasar efi